Kamis, 10 Februari 2011

Morfologi Tumbuhan ( Akar )


Sifat-sifat akar :
  1. Bagian tumbuhan yang umumnya terdapat di dalam tanah.
  2. Arah tumbuh ke pusat bumi (geotrop) atau menuju ke air (hidrotop).
  3. Tidak berbuku maupun beruas sehingga tidak mendukung tumbuhnya daun.
  4. Tumbuh terus pada ujungnya.
Fungsi akar :
  1. Memperkuat berdirinya tumbuhan.
  2. Untuk menyerap air dan zat-zat yang terlarut di dalam air dari dalam tanah.
  3. Mengangkut air dan zat-zat makanan tadi ke bagian lain dari tumbuhan.
  4. Terkadang sebagai tempat penimbunan cadangan makanan.
Bagian akar :
  1. Leher akar atau pangkal akar (collum), yaitu bagian yang bersambungan langsung dengan batang.
  2. Ujung akar (apex radicis), bagian akar yang paling muda, terdiri atas jaringan-jaringan yang masih mengadakan pertumbuhan.
  3. Batang akar (corpus radicis), bagian akar yang terdapat di antara leher akar dan ujungnya.
  4. Cabang-cabang akar (radix lateralis), bagan akar yang keluar dari akar pokoknya dan masing-masing dapat mengadakan percabangan lagi.
  5. Serabut akar (fibrilla radicalis), cabang-cabang akar yang halus dan berbentuk serabut.
  6. Rambut akar atau bulu akar (pilus radicalis), bagian akar yang sesungguhnya hanyalah penonjolan sel-sel kulit luar akar yang berfungsi menyarap air.
  7. Tudung akar (calyptra), bagain akar yang letaknya paling ujung, terdiri atas jaringan yang berguna untuk melindungi ujung akar yang masih muda.
Pada tumbuhan yang berkembang biak secara generatif, dalam biji sudah terdapat calon akar atau akar lembaga (radicula). Pada perkembangan selanjutnya, jika biji mulai berkecambah sampai menjadi tumbuhan dewasa, akar lembaga dapat memperlihatkan perkembangan yang berbeda hingga pada tumbuhan lazimnya dibedakan dua jenis sistem perakaran, yaitu :



  1. Sistem akar tunggang, jika akar lembaga terus bertumbuh menjadi akar pokok yang bercabang-cabang menjadi akar-akar yang lebih kecil. Akar pokok yang berasal dari akar lembaga disebut akar tunggang (radix primaria). Sistem akar ini biasa terdapat pada tumbuhan biji belah (Dycotildoneae) dan tumbuhan biji telanjang (Gymnospermae). Perlu di ingat, sistem akar tunggang hanya di temukan pada tanaman yang berkembang biak secara generatif (melalui biji).
  2. Sistem akar serabut, dimana jika akar lembaga dalam perkembangan lanjutannya mati atau kemudian pertumbuhannya disusul oleh sejumlah akar yang kurang lebih sama besar dan semuanya keluar dari pangkal batang. Karena bentuknya seperti serabut maka akar ini di sebut akar serabut (radix primaria).
Melihat percabangan dan bentuknya, akar tunggang dapat dibedakan menjadi :
  1. Akar tunggang yang sedikit bercabang dan biasanya cabang ini hanya berbentuk serabut-serabut yang halus. Akar tunggang ini seringkali berhubungan dengan fungsinya sebagai tempat penimbunan cadangan makanan, misalnya :
  • Berbentuk tombak
  • (fusiformis), pangkalnya besar meruncing ke ujung dengan serabut akar sebagai percabangan, biasanya berfungsi sebagai tempat penimbunan cadangan makanan. Misalnya akar lobak (Raphanus sativus L.), wortel (Daucus carota I.).
  • Berbentuk gasing
  • (napiformis), pangkal akar besar membulat. Cabang akar berupa serabut akar yang hanya terdapat pada ujung akar yang sempit meruncing. Misalnya akar bengkuang (Pachyrrhizus erosus Urb.)
  • Berbentuk benang
  • (filiformis), jika akar tunggang kecil panjang seperti serabut akar dan sedikit sekali bercabang. Misalnya pada kratok (Phaseolus lunatus L.)
2. Akar tunggang yang bercabang (ramosus). Akar tunggang ini tumbuh kurus ke bawah, bercabang banyak, dan cabangnya dapat bercabang lagi sehingga daerah perakaran menjadi luas. Susunan akar ini terdapat pada pohon-pohon yang ditanam dari biji.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar